Di Savatthi ada seorang wanita tua yang melayani seorang Thera bernama Kala seperti putranya sendiri. Suatu hari, wanita tua ini mendengar dari tetangganya, mengenai kebaikan hati Sang Buddha, ia sangat berharap untuk pergi ke Vihara Jetavana dan mendengarkan khotbah Sang Buddha. Lalu ia mengatakan kepada Kala Thera tentang harapannya tersebut, tetapi Kala Thera menasehatinya untuk tidak melakukan hal itu. Tiga kali wanita tersebut mengatakan kepada Kala Thera mengenai keinginannya tersebut, tetapi Kala Thera selalu mencegahnya.
Pada suatu hari, dengan tidak mengindahkan larangannya, wanita itu memutuskan untuk pergi ke vihara. Setelah meminta putrinya untuk menyediakan kebutuhan Kala Thera, ia meninggalkan rumahnya. Ketika Kala Thera datang saat berkeliling pindapata, ia mengetahui wanita tersebut telah pergi ke Vihara Jetavana.
Kemudian ia berpikir, “Kemungkinan wanita di rumah ini telah hilang kepercayaannya kepada saya.” Lalu dengan cepat dan tergesah-gesa ia menyusul wanita tersebut ke vihara. Di sana ia menemukan wanita itu sedang mendengarkan khotbah yang diberikan oleh Sang Buddha. Ia mendekati Sang Buddha dengan perasaan hormat dan berkata. “Bhante, wanita ini sangat bodoh, ia tidak akan mengerti Dhamma yang tinggi, tolong ajari ia hanya mengenai pemberian (dana) dan kesusilaan (sila).”
Sang Buddha mengetahui dengan baik bahwa Kala Thera sedang membicarakan kegusarannya dan mempunyai maksud yang tersembunyi. Kemudian Sang Buddha berkata kepada Kala Thera, “Bhikkhu ! Karena kamu bodoh dan berpandangan salah, kamu merendahkan ajaran-Ku. Kamu membuat hancur dirimu sendiri; kenyataannya, kamu hanya mencoba untuk menghancurkan dirimu sendiri.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 164 berikut: Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran orang mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri.
Wanita tua itu mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma tersebut berakhir.
Pada suatu hari, dengan tidak mengindahkan larangannya, wanita itu memutuskan untuk pergi ke vihara. Setelah meminta putrinya untuk menyediakan kebutuhan Kala Thera, ia meninggalkan rumahnya. Ketika Kala Thera datang saat berkeliling pindapata, ia mengetahui wanita tersebut telah pergi ke Vihara Jetavana.
Kemudian ia berpikir, “Kemungkinan wanita di rumah ini telah hilang kepercayaannya kepada saya.” Lalu dengan cepat dan tergesah-gesa ia menyusul wanita tersebut ke vihara. Di sana ia menemukan wanita itu sedang mendengarkan khotbah yang diberikan oleh Sang Buddha. Ia mendekati Sang Buddha dengan perasaan hormat dan berkata. “Bhante, wanita ini sangat bodoh, ia tidak akan mengerti Dhamma yang tinggi, tolong ajari ia hanya mengenai pemberian (dana) dan kesusilaan (sila).”
Sang Buddha mengetahui dengan baik bahwa Kala Thera sedang membicarakan kegusarannya dan mempunyai maksud yang tersembunyi. Kemudian Sang Buddha berkata kepada Kala Thera, “Bhikkhu ! Karena kamu bodoh dan berpandangan salah, kamu merendahkan ajaran-Ku. Kamu membuat hancur dirimu sendiri; kenyataannya, kamu hanya mencoba untuk menghancurkan dirimu sendiri.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 164 berikut: Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran orang mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri.
Wanita tua itu mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma tersebut berakhir.
0 Komentar:
Posting Komentar