Kisagotami menghadap Sang Buddha karena ia dilanda kesedihan mendalam akibat kematian anak tunggalnya. Kepadanya, Sang Buddha mengatakan, “Kisagotami, kamu berpikir bahwa hanya kamu yang kehilangan anak. Kematian menimpa semua makhluk. Sebelum keinginan mereka terpenuhi, kematian telah menjemputnya.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 287 berikut: Orang yang pikirannya melekat pada anak-anak dan ternak peliharaannya, maka kematian akan menyeret dan menghanyutkannya, seperti banjir besar yang menghanyutkan sebuah desa yang tertidur.
Kisagotami mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 287 berikut: Orang yang pikirannya melekat pada anak-anak dan ternak peliharaannya, maka kematian akan menyeret dan menghanyutkannya, seperti banjir besar yang menghanyutkan sebuah desa yang tertidur.
Kisagotami mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
0 Komentar:
Posting Komentar